Memindai Soal Ulangan Sebuah Urun Rembuk
Oleh:
Sahman Sabirin
Penulis
turut urun rembuk dalam meluruskan pembuatan soal atau naskah ulangan yang
dibuat oleh rekan-rekan guru. Tidak terbetik dalam hati penulis untuk
meremehkan hasil karya rekan - rekan
senasib seperjuangan, apalagi penulis merasa lebih pintar, sehingga mengarah ke
menyombongkan diri. Niat penulis hanya
urun rembuk mudah-mudahan apa yang penulis kemukakan dalam rubrik ini
bermanfaat.
Kita mulai saja memindai soal PKn.
Soal berikut berbentuk isian:
1.
Camat adalah pimpinan
wilayah ….
Mungkin yang dimaksud pimpinan dalam soal itu adalah orang yang memimpin. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
bahwa orang yang memimpin itu adalah pemimpin bukan pimpinan karena makna pimpinan adalah hasil memimpin (KBBI,1988,h.684). Soal itu sebaiknya tertulis : Camat adalah pemimpin wilayah ….
2.
Kepala desa masa jabatannya adalah ….
Soal nomor 2 ini tidak salah, hanya di sana tidak perlu lagi kata ganti nya (orang ketiga). Menurut penulis
lebih baik diubah menjadi: Masa jabatan
kepala desa adalah … tahun.
3.
Pemerintah adalah ….
Soal ini sangat kurang baik kalau berbentuk
isian karena jawabannya (isinya) terlalu panjang. Soal isian yang paling baik
agar jawabannya pas dan mudah mengoreksinya, cukup satu atau paling banyak dua kata. Kalau
soal ini akan dipertahankan sebagai soal yang berbentuk isian, maka kata
“pemerintah” menjadi pengisi atau jawabannya. Maka soal itu setelah diubah
menjadi: Sistem menjalankan wewenang dan
kekuasaan mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan politik suatu negara atau
bagian-bagiannya disebut ….
4.
Di desa (nama) mana sekolahmu berada ….
Soal ini sulit diucapkan dan sulit dicerna. Tidak valid kalau dijadikan
soal isian. Lebih baik ditempatkan pada bagian jawaban singkat (bukan uraian
singkat). Namun kalau tetep ingain ditempatkan pada bagian perintah isian, maka
langsung saja ditulis: Sekolahmu termasuk
ke dalam wilayah desa/kelurahan ….
5.
Salah satu lembaga kemasyaratakan yang ada di desa di
antaranya ….
Butir soal yang dimulai dengan
kata Salah satu akan berakibat jawabannya beragam. Menurut
hemat penulis kalau yang diminta hanya satu jawaban, lebih baik soal itu
berbunyi: Sebuah lembaga kemasyarakatan
yang berada di desa selain x dan y adalah …. (Kalau lembaga
kemasyarakatannya ada tiga, dituliskan dua lembaga. Kalau ada empat, dituliskan
tiga lembaga. Jadi siswa mencari jawaban yang satu lagi)
6.
Salah satu tugas camat adalah ….
Soal ini serupa tapi tak sama dengan butir soal nomor 5. Soal ini lebih
baik diubah saja menjadi: Sebuah tugas
camat selain x dan y adalah ….(Kalau tugas camat itu ada tiga. Kalau lebih
dari tiga, tentunya semua jawaban harus ditulis kecuali jawaban yang ditanyakan
atau pengisi/pengganti titik-titik (….)
Kita memindai
lagi soal Bahasa Indonesia
Soal berbentuk pilihan ganda
1.
Judul bacaan di atas adalah ….
Soal ini harus dibuang kalau berbentuk pilihan ganda
yang judulnya sudah tertulis pada bagian wacana. Menanyakan judul akan lebih
baik kalau judulnya belum tertulis pada bagian wacana agar siswa berfikir.
Judul berupa titik-titik (….) berikutnya tertulis wacana.
2.
Yang terpilih menjadi ketua kelas dalam bacaan di atas
adalah ….
Soal ini tidak salah, tetapi kurang baik kalau kata
sambung (yang) mengawali soal/kalimat. Dalam soal itu sudah pasti nama orang
yang menjadi jawaban. Mengapa tidak dimulai nama saja pada awal kalimat? Sebaiknya
soal itu : Nama orang yang terpilih
menjadi ketua kelas dalam bacaan di atas adalah ….
3.
Penyanyi itu menyanyi di atas ….
Soal ini benar, tetapi kurang pas dalam hal
yang berhubungan dengan diksi. Sebaiknya
berbunyi: Penyanyi itu menampilkan
kebolehannya di atas …. (Kalau kata penyanyi
dipertahankan). Atau Artis itu menyanyi
di atas …. (Kalau kata menyanyi
dipertahankan)
4.
Kita harus makan makanan yang ….
Soal ini juga sama dengan nomor tiga, berhubungan dengan diksi. Agar soal
itu enak dibaca dan didengar, maka sebaiknya: Kita harus menyantap makanan yang…. Atau Kita harus mengonsumsi makanan yang …. Bisa juga tertulis: Kita harus mengonsumsi pangan yang ….
Berikut soal berbentuk isian
1.
Arah panah ke atas menunjukkan arah ….
Penulisan kata arah yang
menjadikan soal itu kurang baik. Dalam diksi kurang cermat. Menurut hemat
penulis, soal itu mestinya: Anak panah
menunjuk ke atas pada peta, berarti mengarah ke ….
2.
Membaca yang baik harus dengan ….
Soal ini menghendaki beberapa jawaban. Kurang baik kalau dijadikan soal
berbentuk isian. Tambahan pula soal itu sulit untuk dijawab dengan pasti. Bisa
saja siswa menjawab: teman, hati-hati,
cermat, bergairah, nyaring, dsb. Pokoknya, soal itu lebih baik didelet saja. Kalau tetap dipertahankan
harus menjadi bentuk soal uraian terbatas, misalnya: Tuliskan 3 ciri membaca yang baik!
3.
Salah satu ciri pantun bersajak adalah ….
Soal ini rancu. Coba saja pembaca cermati. Kalau jawabannya ab-ab, maka soalnya harus tertulis: Ciri pantun yang benar adalah bersajak …. Tidak perlu lagi diawali
dengan kata Salah satu.
Selain penulisan kalimat yang
kurang cermat, penulis masih menemukan penulisan awalan tertukar dengan kata
depan atau sebaliknya, misal: dibawah, diatas, disamping. Mestinya: di bawah,
di atas, di samping.
Dalam soal tes tertulis uraian
terbatas masih ditemukan perintah seperti:
Sebutkan makanan empat sehat lima
sempurna! Jadi, kalau siswa tidak menuliskan pada lembar jawaban jangan
disalahkan oleh guru karena perintahnya pun menyebutkan bukan menuliskan.
Selain itu pula masih ditemukan soal uraian terbatas seperti soal jawaban
singkat. Misal: Siapa nama Gubernur DKI Jakarta?
Soal ini tidak layak ditempatkan pada bagian uraian singkat karena jawabannya cuma satu butir, bukan uraian.
Demikianlah sekedar urun
rembuk penulis dalam menyajikan soal ulangan buat siswa. Kita harus
memperhatikan kompetensinya agar tujuan
pendidikan tercapai. Mudah-mudahan pembuatan soal berikutnya lebih baik lagi.
Penulis sangat mengharapkan kritik dari para pembaca. #
Jaticempaka, 7 Desember 2008
SAHMAN SABIRIN
Tulisan ini sudah dimuat di majalah Gema Widia Karya
Tulisan ini sudah dimuat di majalah Gema Widia Karya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar