Sabtu, 24 September 2016

Penulisan *bahwa* dan *kalau*


Sahabat yang dimuliakan Allah, penulis merasa perlu untuk posting sesuai judul tersebut. Akhir-akhir ini banyak orang yang memfungsikan kata *bahwa* dan *kalau* salah posisi. 
Entri *bahwa* digunakan dalam kalimat yang menceritakan hal telah lewat atau lampau. Katakanlah menyampaikan kembali cerita atau penuturan orang lain untuk disampaikan kembali kepada orang lain, atau orang ketiga. 
Misal: Saya mendengar dari A,*bahwa* Pak Acep meninggal dunia pada 12 Oktober 21, pukul 13.00. 

Saya berbicara tentang entri * kalau*. Entri tersebut digunakan dalam kalimat yang belum terjadi. Entri tersebut bersinonimi dengan *andaikan*, *andaikata*, *seandainya*,  *bila*, *apabila*.*jika*
Misal: Saya akan memberi uang kepada teman *kalau* penyakit yang saya derita sembuh. 

Kita lihat penggunaan entri *kalau* yang salah.
Misal: Saya sudah mendengar dari A *kalau* Acep sudah meninggal dunia.
Mestinya menggunakan entri *bahwa* sehingga kalimat yang benar adalah:
Saya sudah mendengar dari A *bahwa* Acep telah meninggal dunia

Demikian sedikit sumbang saran mudah-mudahan bermanfaat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar